Karang Taruna “Cakra Biru” lahir sebagai respon trehadap
perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, perkembangan dan
perubajan yang dimaksud ialah mulai berlakunya perundang-undangan yang baru
tentang otonomi daerah. Hal ini membawa inspirasi terhadap generasi muda dusun
Talunongko untuk turut serta membangun masyarakat terutama di bidang budaya,
kesejahteraan social, dan pengembangan SDM.
Karang Taruna “Cakra Biru” dibrntuk pada tanggal 24 Juli 2010 dan
disahkan pada tanggal 08 agustus 2010 di dusun Talunongko.
TUGAS POKOK KARANG TARUNA “CAKRA BIRU” adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada
pengembangan;
2. Menyelenggarakan usaha-usaha yang mendukung uapay peningkatan taraf
kesejahteraan social masyarakat
3. Menyelenggaarakan dan menumbuhkankembangkan kegiatan-kegiatan
pemberdayaan masyarakat local untuk mendukung implementasi kebijakan daerah
yang lebih terarah, terpadu, dan berkesinambungan;
4. Membangun system jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan
strategis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai
sector dan komponen masyarakat.
LAMBANG KARANG TARUNA
1. Intisari merah dan putih melambangkan unsure ormas, yang intinya
dipelapori oleh generasi muda yang dijiwai semangat kemasyarakatan (sosial)
2. Cakra biru yang terdiri dari dua kata;
a. Cakra : cipta dan kreatif
b. Biru : bimbingan rukun
Sehingga mengartikan menciptakan kreativitas dan
bimbingan rukun.
3. Delapan sudut bintang :
Melambangkan delapan unsure kepribadian yang harus
dimiliki dan dijalankan oleh anggota, unsure tersebut dinamakan HASTATILAbyang
dibagi jadi dua bagian :
a. TRISILA : yaitu ibadah hati dan cipta tiga perkara kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang merupakan Kewajiban Besar yang sangat perlu ditunaikan setiap
saat, yaitu :
1. Sadar : Sadar dalam pengertian selalu ingat, yang berarti berbakti
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Percaya (Iman) : Percaya dan beriman merupakan ikatan batin yang
kuat yang menggandengkan yang percaya dengan yang dipercayai, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa : Yang dimaksud taat adalah mematuhi
seluruh perintah serta tidak melanggar larangan Tuhan Yang Maha Esa,
sebagaimana telah disampaikan oleh Utusan Tuhan Yang Sejati kepada seluruh umat
manusia.
b. PANCA WATAK UTAMA (PANCA SILA) : Watak Utama lima perkara. Agar supaya tentram dalam
bermasyarakat. Lima
perkara yaitu :
1. Rela : Sesungguhnya yang disebut rela itu hati yang lapang untuk
menyerahkan seluruh milik, hak, dan hasil karyanya kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan tulus ikhlas.
2. Narima (Tawakal) : Narima itu cenderung kepada ketentraman jiwa,
jadi bukan orang yang malas dan enggan bekerja, akan tetapi yang bisa menerima
apa yang menjadi haknya.
3. Jujur : Jujur artinya menepati janji atau menepati kesanggupannya,
baik yang telah diucapakan atau pun masih dalam bentuk niat.
4. Sabar : Budi pekerti yang terbaik yang harus dimiliki oleh setiap
orang. Sabar itu artinya mampu menampung segala perkara, kuat menghadapi segala
peecobaan, tidak berputus asa, serta sentosa jiwanya, luas wawasannya, tidak
picik, pantas jika dikatakan sebagai lautan pengetahuan.
5. Budiluhur : Yang dimaaksud budi luhur adalah sikap manusia yang
mirip dengan watak dan sifat Tuhan Yang Maha Luhur, yaitu berbelas kasih kepada
sesame umat, suci, adil, tidak membeda-bedakan tinggi dan rendahnya derajad
seseorang, kaya atau miskin, diperlakukan seperti saudara sendiri tanpa
mengabaikan etika dan kesusilaan. Uraian tentang budiluhur baru dapat dipahami,
setelah memahami uraian tentang : rela, narima, jujur dan sabar.
4. Empat titik warna
a. Putih : Kesucian, tidak bercela, tidak bernoda
b. Merah : keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendalikan diri,
tekad pantang mundur.
c. Kuning : Keluhuran budi pekerti kepada sesame.
d. Hitam : Berbesar Jiwa
semoga jaya terus dan langgeng buat karang taruna cakra biru
BalasHapus