Kamis, 09 Februari 2012

KARANG TARUNA “CAKRA BIRU”


Karang Taruna “Cakra Biru” lahir sebagai respon trehadap perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, perkembangan dan perubajan yang dimaksud ialah mulai berlakunya perundang-undangan yang baru tentang otonomi daerah. Hal ini membawa inspirasi terhadap generasi muda dusun Talunongko untuk turut serta membangun masyarakat terutama di bidang budaya, kesejahteraan social, dan pengembangan SDM.
Karang Taruna “Cakra Biru” dibrntuk pada tanggal 24 Juli 2010 dan disahkan pada tanggal 08 agustus 2010 di dusun Talunongko.
TUGAS POKOK KARANG TARUNA “CAKRA BIRU” adalah sebagai berikut:
1.       Melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan;
2.       Menyelenggarakan usaha-usaha yang mendukung uapay peningkatan taraf kesejahteraan social masyarakat
3.       Menyelenggaarakan dan menumbuhkankembangkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat local untuk mendukung implementasi kebijakan daerah yang lebih terarah, terpadu, dan berkesinambungan;
4.       Membangun system jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan strategis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai sector dan komponen masyarakat.
LAMBANG KARANG TARUNA
1.       Intisari merah dan putih melambangkan unsure ormas, yang intinya dipelapori oleh generasi muda yang dijiwai semangat kemasyarakatan (sosial)
2.       Cakra biru yang terdiri dari dua kata;
a.       Cakra : cipta dan kreatif
b.      Biru   : bimbingan rukun
Sehingga mengartikan menciptakan kreativitas dan bimbingan rukun.
3.       Delapan sudut bintang :
Melambangkan delapan unsure kepribadian yang harus dimiliki dan dijalankan oleh anggota, unsure tersebut dinamakan HASTATILAbyang dibagi jadi dua bagian :
a.       TRISILA : yaitu ibadah hati dan cipta tiga perkara kepada Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan Kewajiban Besar yang sangat perlu ditunaikan setiap saat, yaitu :
1.       Sadar : Sadar dalam pengertian selalu ingat, yang berarti berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.       Percaya (Iman) : Percaya dan beriman merupakan ikatan batin yang kuat yang menggandengkan yang percaya dengan yang dipercayai, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
3.       Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa : Yang dimaksud taat adalah mematuhi seluruh perintah serta tidak melanggar larangan Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana telah disampaikan oleh Utusan Tuhan Yang Sejati kepada seluruh umat manusia.
b.      PANCA WATAK UTAMA (PANCA SILA) : Watak Utama lima perkara. Agar supaya tentram dalam bermasyarakat. Lima perkara yaitu :
1.       Rela : Sesungguhnya yang disebut rela itu hati yang lapang untuk menyerahkan seluruh milik, hak, dan hasil karyanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tulus ikhlas.
2.       Narima (Tawakal) : Narima itu cenderung kepada ketentraman jiwa, jadi bukan orang yang malas dan enggan bekerja, akan tetapi yang bisa menerima apa yang menjadi haknya.
3.       Jujur : Jujur artinya menepati janji atau menepati kesanggupannya, baik yang telah diucapakan atau pun masih dalam bentuk niat.
4.       Sabar : Budi pekerti yang terbaik yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sabar itu artinya mampu menampung segala perkara, kuat menghadapi segala peecobaan, tidak berputus asa, serta sentosa jiwanya, luas wawasannya, tidak picik, pantas jika dikatakan sebagai lautan pengetahuan.
5.       Budiluhur : Yang dimaaksud budi luhur adalah sikap manusia yang mirip dengan watak dan sifat Tuhan Yang Maha Luhur, yaitu berbelas kasih kepada sesame umat, suci, adil, tidak membeda-bedakan tinggi dan rendahnya derajad seseorang, kaya atau miskin, diperlakukan seperti saudara sendiri tanpa mengabaikan etika dan kesusilaan. Uraian tentang budiluhur baru dapat dipahami, setelah memahami uraian tentang : rela, narima, jujur dan sabar.
4.       Empat titik warna
a.       Putih : Kesucian, tidak bercela, tidak bernoda
b.      Merah : keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendalikan diri, tekad pantang mundur.
c.       Kuning : Keluhuran budi pekerti kepada sesame.
d.      Hitam : Berbesar Jiwa

1 komentar:

Pengikut